Pada suatu hari hiduplah seorang putri cantik
dari sumatera selatan yang bernama Siti Fatimah, ia adalah putri dari raja
sriwijaya. kecantikkan putri fatimah sudah terkenal di penjuru nusantara dan
banyak lelaki yang ingin meminangnya namun tak ada satu pun yang di terimanya
sampai suatu ketika datanglah pangeran dari negeri cina yang bernama Tan Bunn
Ann ingin berniaga di sumatera selatan lalu dia pun meminta ijin kepada raja
Sriwijaya dan melakukan kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah
pihak, pangeran itu pun sering datang ke istana untuk bertemu dengan raja dan
disanalah ia berjumpa dengan putri fatimah, melihat kecantikkan dan keramahan
putri membuat pangeran jatuh hati dan ingin menikahi sang putri.
Datanglah pangeran menemui raja untuk meminang
putri, raja pun bersedia namun tidak mengijinkan jika putri fatimah harus di
bawa ke negri cina dan pangeran pun memakluminya sehingga pernikahan pun siap
di selenggarakan dengan mahar sembilan guji emas. pangeran pun segera mengirim
utusan agar menyampaikan surat yang berisi tentang pernikahannya dan emas
yang harus diberikan, orang tua pangeran pun memberikan emas permintaan dari
pangeran serta surat permintaan maaf karena tidak bisa datang ke pernikahan
anaknya.
Lalu dengan menggunakan kapal di kirim lah
sembilan guci berisi emas yang telah ditutupi oleh sayur mayur agar bajak laut
tidak tertarik untuk merampoknya, berbulan-bulan kemudian datanglah sembilan
guci emas pesanan pangeran. Pangeran dan raja menyambut kedatangan kapal itu
dengan gembira lalu pangeran segera memeriksa guci tersebut namun yang pertama
di lihatnya bukan lah emas melainkan sayur mayur yang telah membusuk dan
pangeran pun merasa malu akhirnya membuang guci tersebut ke laut hingga guci
terakhir yang di lemparkan pecah di kapal betapa kagetnya pangeran melihat guci
tersebut berisi emas.
Pangeran pun merasa berdosa karena telah berburuk
sangka dengan kedua orang tuanya akhirnya menceburkan diri ke sungai, putri
yang melihat kejadian tersebut merasa sangat sedih karena telah lama menunggu
namun pangeran tidak juga muncul ke permukaan sungai dan sebagai rasa cintanya
kepada pangeran, putri pun ikut menceburkan diri ke dalam sungai dan sebelum
menceburkan diri putri pun berkata bahwa jika ia dan pangeran tidak juga muncul
ke permukaan laut dan muncul endapan tanah di tengah maka anggaplah itu adalah
tempat mereka memadu janji. Dan tak lama kemudian muncullah lah endapan tanah
sama seperti yang di katakan putri dan endapan tanah tersebut di beri nama
PULAU KEMARO.
ini adalah cerita rakyat dari sumatera selatan , di beri nama pulau kemaro karena di pulau ini tidak pernah digenangi air walaupun air di sungai musi sedang pasang.
ini adalah cerita rakyat dari sumatera selatan , di beri nama pulau kemaro karena di pulau ini tidak pernah digenangi air walaupun air di sungai musi sedang pasang.
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/171-Legenda-Pulo-Kemaro#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar